Penyerapan Dan Pencernaan Lipid, Vitamin dan
Mineral
Pencernaan dan Penyerapan Lipid
Lipid utama dalam makanan adalah triasillgliserol, dan dalam jumlah yang lebih
sedikit, yaitu fosfolipid. Keduanya adalah molekul hidrofobik dan harus dihidrolisis
dan diemulsifikasi menjadi butiran yang sangat halus (misel) sebelum dapat
diserap. Vitamin larutlemak A,D,E, dan K serta berbagai lipid lain (termasuk
kolesterol) diserap dalam bentuk larut dalam misel lipid. Penyerapan vitamin
larut lemak terganggu pada diet yang lemaknya sangat rendah.
Hidrolisis triasilgliserol dimulai oleh lipase mulut dan lambung, yang
menyerang ikatan ester sn-3 yang membentuk 1,2-diasilglserol dan asam lemak
bebas serta mempermudah emulsifikasi. Lipase pankreas disekresikan ke dalam
usus halus, dan memerlukan protein pankreas lain, yaitu kolipase, agar dapat
bekerja. Enzim ini spesifik untuk ikatan ester primer yi. Posisi 1 dan 3 dalam
triasilgliserol dan menghasilkan 2-monoasilgliserol dan asam lemakbebas sebagai
produk akhir pencernaan triasilgliserol di lumen. Monoasilgliserol merupakan
substrat yang buruk untuk dihidrolisis sehingga kkurang dari 25%
triasilgliserol yang dikonsumsi dapat dihidrolisis sempurna menjadi gliserol
dan asam lemak. Garam empedu yang terbentuk di hati dan disekresikan dalam
empedu memingkinkan emulsifikasi produk pencernaan lipid menjadi misel bersama
dengan fosfolipid dan kolesterol dari empedu.
Misel bersifat larut sehingga produk pencernaan, termasuk vitamin larut lemak,
dapat diangkut melalui limngkungan yang berisi cairan di lumen usus dan
berkontak erat dengan brush border sel mukosa sehingga dapat diserap oleh sel
epitel. Garam empedu mengalir ke ileum, tempat sebagian besar garam tersebut
diserap ke dalam sirkulasi enterohepatik. Di epitel usus, 1-monoasilgliserol
dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol, dan 2-monoasilgliserol mengalami
re-asetilasi menjadi triasilgliserol melalui jalur monoasilgliserol. Gliserol
yang dibebaskan di lumen usus tidak digunakan kembali, tetapi masuk ke
dalam vena porta; gliserol yang dibebaskan di dalam epitel digunakan kembali
untuk sintesis triasilgliserol melalui jalur asam fosfatidat normal. Asam lemak
rantai panjang mengalami ensertifikasi untuk menghasilkan triasilgliserol di
sel mukosa dan bersama dengan produk lain pencernaan lipid yang disekresikan
sebagai kilomikron ke dalam pembuluh limfe, dan masuk ke aliran darah melalui
duktus torasikus. Asam lemak rantai sedang dan pendek diserap terutama ke dalam
vena porta hepatika sebagai asam lemak bebas.
Pencernaan dan penyerapan Vitamin dan Mineral
Vitamin dan mineral dibebaskan dari makanan sewaktu pencernaan, meskipun hal
ini tidak berlangsunng sempurna, dan ketersediaan vitamin dan mineral
bergantung pada jenis mekanan, dan terutama mineral, adanya senyawa pengikat
(cheating compunds). Vitamin larut lemak diserap dalam misel lipid yang
terbentuk sewakktu pencernaan lemak; vitamin larut air dansebagian besar garam
mineral diserap dari usus halus melalui transpor aktif dan diikuti oleh
pengikatan pada protein intrasel untuk mencapai penyerapan konsentratif.
Penyerapan vitamin B12 memerlukan protein pengangkut khusus, faktor intrisik;
penyerapan kalsium bergantung pada vitamin D; penyerapan seng mungkin memerlukan
liigan pengikat seng yang disekresikan oleh kelenjar eksokrin pnakreas
dan penyerapan besi bersifat terbatas.
Penyerapan Vitamin
Secara Umum Dalam Tubuh Manusia
Penyerapan Vitamin Secara Umum
Vitamin yang larut lemak atau minyak, jika berlebihan tidak
dikeluarkan oleh, tubuh, melainkan akan disimpan. Sebaliknya, vitamin yang
larut dalam air, yaitu vitamin B kompleks dan C, tidak disimpan, melainkan akan
dikeluarkan oleh sistem pembuangan tubuh. Akibatnya, selalu dibutuhkan asupan
vitamin tersebut setiap hari. Vitamin yang alami bisa didapat dari sayur, buah
dan produk hewani. Seringkali vitamin yang terkandung dalam makanan atau
minuman tidak berada dalam keadaan bebas, melainkan terikat, baik secara fisik
maupun kimia. Proses pencernaan makanan, baik di dalam lambung maupun usus
halus akan membantu melepaskan vitamin dari makanan agar bisa diserap oleh
usus. Vitamin larut lemak diserap di dalam usus bersama dengan lemak atau
minyak yang dikonsumsi.
Vitamin diserap oleh usus dengan proses dan mekanisme yang berbeda. Terdapat
perbedaan prinsip proses penyerapan antara vitamin larut lemak dengan vitamin
larut air. Vitamin larut lemak akan diserap secara difusi pasif dan kemudian di
dalam dinding usus digabungkan dengan kilomikron (lipoprotein) yang kemudian
diserap sistem limfatik, baru kemudian bergabung dengan saluran darah untuk
ditransportasikan ke hati. Sedangkan vitamin larut air langsung diserap melalui
saluran darah dan ditransportasikan ke hati. Proses dan mekanisme penyerapan
vitamin dalam usus halus diperlihatkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Proses dan Mekanisme Penyerapan Vitamin dalam Usus
Halus
Jenis Vitamin
|
Mekanisme Penyerapan
|
Vitamin A, D, E, K dan beta-karoten
|
Dari micelle, secara difusi pasif,
digabungkan dengan kilomikron, diserap melalui saluran limfatik.
|
Vitamin C
|
Difusi pasif (lambat) atau
menggunakan Na+(cepat)
|
Vitamin B1 (Tiamin)
|
Difusi pasif (apabila jumlahnya
dalam lumen usus sedikit), dengan bantuan Na+ (bila jumlahnya dalam lumen usus
banyak).
|
Vitamin B2 (Riboflavin)
|
Difusi pasif
|
Niasin
|
Difusi pasif (menggunakan Na+)
|
Vitamin B6 (Piridoksin)
|
Difusi pasif
|
Folasin (Asam Folat)
|
Menggunakan Na+
|
Vitamin B12
|
Menggunakan bantuan faktor intrinsik
(IF) dari lambung.
|
Metabolisme
vitamin dan mineral
METABOLISME VITAMIN & MINERAL
I. Pengertian Metabolisme
Metabolisme adalah
segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk hidup, mulai makhluk
hidup bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri, protozoa, jamur,
tumbuhan, hewan; sampai mkhluk yang susunan tubuhnya kompleks seperti manuasia.
Di dalam proses ini, makhluk hidup mendapat, mengubah dan memakai senyawa kimia
dari sekitarnya untuk mempertahankan hidupnya.
Metabolisme meliputi
proses sintesis (anabolisme) dan
proses penguraian (katabolisme) senyawa
atau komponen dalam sel hidup.. Semua
reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim. Hal lain yang penting dalam
metabolisme adalah peranannya dalam penawaracunan atau detoksifikasi, yaitu
mekanisme reaksi pengubahan zat yang beracun menjadi senyawa tak beracun yang
dapat dikeluarkan dari tubuh.
II. Vitamin
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme organisme. Dipandang dari sisi
enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasioleh enzim. Istilah "vitamin" sebenarnya sudah
tidak tepat untuk dipakai dalam pengertian biokimia karena
tidak memiliki kesamaan struktur tetapi akhirnya dipertahankan dalam konteks
ilmu kesehatan dan gizi. Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N),
karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak
vitamin sama sekali tidak memiliki atom N.
Vitamin-vitamin tidak dapat
dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang sangat cukup, oleh karena itu harus
diperoleh dari bahan panganan yang dikonsumsi.
A. Klasifikasi Vitamin
1) Vitamin larut lemak
Setiap vitamin larut lemak A,
D, E, dan K mempunyai peranan faali tertentu dalam tubuh. Sebagian vitamin
lipida larut lemak diabsorsi bersama lipida lain. Absorsi membutuhkan cairan
empedu dan pankreas. Vitamin larut lemak diangkut ke hati melalui sistem limfe
sebagai bagian dari lipoprotein, disimpan di berbagai jaringan tubuh dan
biasanya tidak dikeluarkan melalui
urin.
a)Vitamin A
Vitamin A
adalah vitamin larut lemak yang pertama ditemukan. Secara luas, vitamin A
merupakan nama genetik yang menyatakan semua retinoiddan prekursor atau
provitamin A atau karotenoid yang mempunyai aktivitas bilogik sebagai retinol.
Vitamin A esensial untuk pemeliharaan kesehatan dan kelangsungan hidup.
Disamping itu kekurangan vitamin A meningkatkanresiko anak terhadap penyakit
infeksi seperti penyakit saluran pernafasan dan diare, meningkatkan angka
kematian karena campak, serta menyebabkan keterlambatan pertumbuhan.
Ø Absorsi,
transportasi, dan metabolisme
Vitamin A
dalam makanan sebagian besar terdapat dalam bentuk eter esensial retinil,
bersama karotenoid bersama lipida lain dalam lambung. Dalam sel-sel mukosa usus
halus, ester retinil dihiddrolisis oleh enzim-enzim pankreas esterase menjadi
retinol yang lebih efesien diabsorsi daripada ester retinil. Sebagian
karetonoid, terutama beta karoten di dalam sitoplasma sel mukosa usus halus
dipecah menjadi retinol.
Dalam usus
halus retinol bereaksi dengan asam lemak dan membentuk ester dan dengan bantuan
cairan empedu menyebrangi sel-sel vili dinding usus halus untuk kemudian
diangkut oleh kilomikron melalui sistem limfe ke dalam aliran darah menuju
hati. Hati merupakan tempat penyimpanan terbesar vitamin A dalam tubuh.
Bila tubuh
memerlukan, vitamin A dimobilasi dari hati dalam bentuk retinol yang diangkut
oleh Retinol Binding-Protein (RBD) yang disentesis oleh hati. Pengambilan
retinol oleh berbagai sel tubuh bergantung pada resepton permukaan membran yang
spesifik oleh RBP. Retinol kemudian diangkut melalui membran sel untuk kemudian
diikatkan pada Celluler Retinol Binding-Protein (CRBD) dan RBP kemudian
dilepaskan. Di dalam sel mata retinol berfungsi sebagai retinal dan dalam sel
epitel sebagai asam retinoat.
PROSES METABOLISME VITAMIN LARUT DALAM AIR
KETIKA MASUK KEDALAM TUBUH :
Vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin B kompleks dan C,
tidak disimpan, melainkan akan dikeluarkan oleh sistem pembuangan tubuh. Akibatnya,
selalu dibutuhkan asupan vitamin tersebut setiap hari.
Proses Metabolismenya :
Proses pencernaan makanan, baik di dalam lambung maupun usus halus
akan membantu melepaskan vitamin dari makanan agar bisa diserap oleh usus.
Vitamin larut air langsung diserap melalui saluran darah dan ditransportasikan
ke hati. Proses dan mekanisme penyerapan vitamin dalam usus halus diperlihatkan
pada Tabel 1.
Tabel 1. Proses dan Mekanisme Penyerapan Vitamin
dalam Usus Halus
Jenis Vitamin
|
Mekanisme Penyerapan
|
Vitamin C
|
Difusi pasif (lambat) atau menggunakan Na+ (cepat)
|
Vitamin B1 (Tiamin)
|
Difusi pasif (apabila jumlahnya dalam lumen usus sedikit),
dengan bantuan Na+ (bila jumlahnya dalam lumen usus banyak).
|
Vitamin B2 (Riboflavin)
|
Difusi pasif
|
Niasin
|
Difusi pasif (menggunakan Na+)
|
Vitamin B6 (Piridoksin)
|
Difusi pasif
|
Folasin (Asam Folat)
|
Menggunakan Na+
|
Vitamin B12
|
Menggunakan bantuan faktor intrinsik (IF) dari lambung.
|
Sumber : Muchtadi, 2009
Proses Metabolisme Vitamin C :
Vitamin C adalah Vitamin yang larut air dan
biasa disebut asam askorbat. Vitamin C mudah diserap secara aktif atau mungkin
secara nonaktif [difusi] pada bagian atas usus halus masuk ke peredaran darah
melalui vena porta [pembuluh darah besar yang menuju ke hati lalu ke jantung].
Rata-rata penyerapan adalah 90% untuk konsumsi 20 s/d 120 mg sehari . Konsumsi
tinggi sampai 12 gram [sebagai pil] hanya diserap sebanyak 16% . Vitamin C
kemudian dibawa ke semua jaringan, konsentrasi tertinggi ada di dalam jaringan
adrenal, pituitari dan retina.
Tubuh dapat menyimpan hingga 1.500 mg Vitamin C
bila konsumsi mencapai 100 mg sehari. Jumlah ini dapat mencegah terjadinya
skorbut [berupa kerusakan mucosa seperti sariawan] selama tiga bulan, Vitamin C
dibuang melalui urine. Karena dibuang melalui urine itu berarti berhubungan
dengan ginjal jadi asupan Vitamin C dosis tinggi kurang baik untuk penderita
gagal ginjal dan hati .
2. PROSES METABOLISME
VITAMIN LARUT DALAM LEMAK KETIKA MASUK KEDALAM TUBUH :
Beberapa vitamin larut lemak adalah vitamin A, D, E, dan K, yang
hanya mengandung unsur- unsur karbon, hidrogen dan oksigen. Vitamin yang larut
lemak atau minyak, jika berlebihan tidak dikeluarkan oleh, tubuh, melainkan
akan disimpan.
Proses Metabolismenya :
Proses pencernaan makanan, baik di dalam lambung maupun usus halus
akan membantu melepaskan vitamin dari makanan agar bisa diserap oleh usus.
Vitamin larut lemak diserap di dalam usus bersama dengan lemak atau minyak yang
dikonsumsi.
Vitamin larut lemak akan diserap secara difusi pasif dan kemudian di
dalam dinding usus digabungkan dengan kilomikron (lipoprotein) yang kemudian
diserap sistem limfatik, baru kemudian bergabung dengan saluran darah untuk
ditransportasikan ke hati. Proses dan mekanisme penyerapan vitamin dalam usus
halus diperlihatkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Proses dan Mekanisme Penyerapan Vitamin
dalam Usus Halus
Jenis Vitamin
|
Mekanisme Penyerapan
|
Vitamin A, D, E, K dan beta-karoten
|
Dari micelle, secara difusi pasif, digabungkan dengan
kilomikron, diserap melalui saluran limfatik.
|
Sumber : Muchtadi, 2009
Proses Metabolisme Vitamin A :
Sebelum ditemukan vitamin yang larut dalam lemak, orang
menduga bahwa lemak hanya berfungsi sebagai sumber energi. Vitamin yang larut
dalam lemak biasanya ditimbun dalam tubuh dan karenanya tidak perlu disediakan
setiap hari dalam makanan.
Absorbsi vitamin larut lemak yang normal ditentukan oleh absorbsi
normal dari lemak. Gangguan absorbsi lemak yang disebabkan oleh gangguan
sistim empedu akan menyababkan gangguan absorbsi vitamin–vitamin yang larut lemak.
Setelah diabsorbsi, vitamin ini dibawa ke hepar dalam bentuk kilomikron dan
disimpan di hepar atau dalam jaringan lemak. Di dalam darah, vitamin larut
lemak diangkut oleh lipoprotein atau protein pengikat spesifik (Spesific
Binding Protein), dan karena tidal larut dalam air, maka ekskresinya lewat
empedu, yang dikeluarkan bersama-sama feses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar