Farmakologi (
Macam-macam bentuk sediaan obat )
1. Aerosol
Sediaan yang dikemas di
bawah tekanan, mengandung zat aktif terapeutik yang dilepas pada saat sIstem
katup yang sesuai di tekan. Sedian ini digunakan untuk pemakaian topiKal pada
kulit dan juga untuk pemakaian lokal pada hidung.
2. Kapsulae (Kapsul)
Merupakan sediaan padat
yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut.
Keuntungan/tujuan sediaan kapsul yaitu:
-Menutupi bau dan rasa
yang tidak enak
-Menghindari kontak langsung
dengan udara dan sinar matahari
-Lebih enak dipandang
-Dapat untuk 2 sediaan
yang tidak tercampur secara fisis (income fisis), dengan pemisahan antara lain
menggunakan kapsul lain yang lebih kecil kemudian dimasukkan bersama serbuk
lain ke dalam kapsul yang lebih besar.
-Mudah ditelan.
3. Tablet (Compressi)
-Sedian padat mengandung
bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Merupakan sediaan padat kompak
dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua
permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau
tanpa bahan tambahan.
-Tablet Kempa : paling
banyak digunakan, ukuran dapat bervariasi, bentuk serta penandaannya tergantung
design cetakan.
-Tablet Cetak : dibuat
dengan memberikan tekanan rendah pada massa lembab dalam lubang cetakan.
-Tablet Trikurat : tablet kempa atau cetak bentuk kecil umumnya silindris. Sudah jarang ditemukan
-Tablet Hipodermik : dibuat dari bahan yang mudah larut atau melarut sempurna dalam air. Dulu untuk membuat sediaan injeksi hipodermik, sekarang diberikan secara oral.
-Tablet Sublingual : dikehendaki efek cepat (tidak lewat hati). Digunakan dengan meletakkan tablet di bawah lidah.
-Tablet Trikurat : tablet kempa atau cetak bentuk kecil umumnya silindris. Sudah jarang ditemukan
-Tablet Hipodermik : dibuat dari bahan yang mudah larut atau melarut sempurna dalam air. Dulu untuk membuat sediaan injeksi hipodermik, sekarang diberikan secara oral.
-Tablet Sublingual : dikehendaki efek cepat (tidak lewat hati). Digunakan dengan meletakkan tablet di bawah lidah.
-Tablet Bukal :
digunakan dengan meletakkan di antara pipi dan gusi.
-Tablet Efervescen : tablet larut dalam air. Harus dikemas dalam wadah tertutup rapat atau kemasan tahan lembab. Pada etiket tertulis “tidak untuk langsung ditelan”.
-Tablet Efervescen : tablet larut dalam air. Harus dikemas dalam wadah tertutup rapat atau kemasan tahan lembab. Pada etiket tertulis “tidak untuk langsung ditelan”.
-Tablet Kunyah : cara
penggunaannya dikunyah. Meninggalkan sisa rasa enak di rongga mulut, mudah
ditelan, tidak meninggalkan rasa pahit, atau tidak enak.
4. Krim
Sediaan setengah padat
mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan
dasar yang sesuai.
5. Emulsi
Merupakan sediaan berupa
campuran dari dua fase cairan dalam sistem dispersi, fase cairan yang satu
terdispersi sangat halus dan merata dalam fase cairan lainnya, umumnya
distabilkan oleh zat pengemulsi.
6. Ekstrak
Sediaan pekat yang di
peroleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simpliisia nabati atau simplisia
hewani menggunakan pelarut yang sesuai kemudian semua atau hamper semua pelarut
di uapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlukan sedemikian rupa
sehingga memenuhi syarat yang ditetapkan.
7. Gel (geli)
-Sistem semi padat
terdiri dari suspense yang di buat partikel anorganik yang kecil atau molekul
organic yang besar, terpenetrsai oleh suatu cairan.
8. Immunosera (Imunoserum)
Merupakan sediaan yang
mengandung Imunoglobin khas yang diperoleh dari serum hewan dengan pemurnian.
Berkhasiat menetralkan toksin kuman (bisa ular) dan mengikat
kuman/virus/antigen.
9. Implan atau Pelet
9. Implan atau Pelet
-Sedian dengan massa
padat berukuran kecil, berisi obat dengan kemurnian tinggi (dengan atau tanpa
eksipien), dibuat dengan cara pengempaan atau pencetakan.
10. Infusa
Sediaan cair yang dibuat
dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90’ selama 15 menit.
11. Inhalasi
Sediaan obat atau
larutan atau suspensi terdiri dari satu atau lebih bahan obat yang diberikan
melalui saluran nafas hidung atau mulut untuk memperoleh efek local atau
sistemik.
12.Injectiones (Injeksi)
12.Injectiones (Injeksi)
Sediaan steril untuk
kegunaan parenteral, yaitu dibawah atau menembus kulit atau selaput
lender.Merupakan sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau
serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan,
yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit
atau selaput lendir. Tujuannya yaitu kerja obat cepat serta dapat diberikan
pada pasien yang tidak dapat menerima pengobatan melalui mulut.
13. Irigasi
Larutan steril yang
digunakan untuk mencuci atau membersihkan luka terbuka atau rongga tubuh,
penggunaan adalah secara topical.
14. Lozenges atau tablet hisap
Sediaan padat yang
mengandung satu atau lebih bahan obat, umumnya dengan bahan dasar beraroma
manis, yang dapat membuat tablet melarut atau hancur perlahan dalam
mulut.
15. Sediaan Obat mata
15. Sediaan Obat mata
-Salep mata
Salep steril yang
digunakan pada mata.
-Larutan Obat
mata
Larutan steril bebas
partikel asing merupakan sediaan yang dibuat dan dikemas sedimikian rupa hingga
sesuai di gunakan untuk mata.
16. Pasta
Sediaan semi padata yang
mengandung satu atau lebih bahan yang di tujukan untuk pemakaiaan topical.
17. Plester
Bahan yang digunakan
untuk pemakaian luar terbuat dari bahan yang dapat melekat pada kulit dan
menempel pada pembalut.
18. Serbuk
Campuran kering bahan
obat atau zat kimia yang dihaluskan, berupa serbuk yang dibagi bagi (pulveres)
atau serbuk yang tak terbagi. (pulvis).
a.Pulvis (Serbuk)
Merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan,ditujukan
untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar.
b.Pulveres Merupakan
serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama, dibungkus
menggunakan bahan
pengemas yang cocok untuk sekali minum.
19. Solutiones (Larutan)
Merupakan sediaan cair
yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan
dalam air, yang karena bahan-bahannya, cara peracikan atau penggunaannya, tidak
dimasukkan dalam golongan produk lainnya (Ansel). Dapat juga dikatakan sediaan
cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang larut, misalnya terdispersi
secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling
bercampur. Cara penggunaannya yaitu larutan oral (diminum) dan larutan topikal
(kulit).
Solutio atau larutan
Solutio atau larutan
Sediaan cair yang
mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut. Taerbagi atas :
1. Larutan Oral
1. Larutan Oral
Sediaan cair yang
dimasukan untuk pemberian oral.
2. Larutan tipikal
Sediaan cair yang
dimasukan untuk penggunaan topical paad atau mukosa.
3. Larutan Otik
Sediaan cair yang
dimasukan untuk penggunaan dalam telinga.
4. Larutan
Optalmik
Sediaan cair yang
digunakan pada mata.
5. Spirit
Larutan mengandung
etanol atau hidroalkohol dari zat yang mudah menguap.
6. Tingtur
6. Tingtur
Larutan mengandung
etanol atau hidro alcohol di buat dari bahan tumbuhan atau senyawa kimia.
20. Suppositoria
Merupakan sediaan padat
dalam berbagai bobot dan bentuk yang diberikan melalui rektal, vagina atau
uretra, umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh. Tujuan
pengobatan yaitu:
-Penggunaan lokal >> memudahkan defekasi serta mengobati gatal, iritasi, dan inflamasi karena hemoroid.
-Penggunaan sistemik
>> aminofilin dan teofilin untuk asma, chlorprozamin untuk anti muntah,
chloral hydrat untuk sedatif dan hipnotif, aspirin untuk analgenik
antipiretik.
21. Pilulae (PIL)
21. Pilulae (PIL)
Merupakan bentuk sediaan
padat bundar dan kecil mengandung bahan obat dan dimaksudkan untuk pemakaian
oral. Saat ini sudah jarang ditemukan karena tergusur tablet dan kapsul. Masih
banyak ditemukan pada seduhan jamu.
22. Suspensi
Merupakan sediaan cair
yang mengandung partikel padat tidak larut terdispersi dalam fase cair. Macam
suspensi antara lain: suspensi oral (juga termasuk susu/magma), suspensi
topikal (penggunaan pada kulit), suspensi tetes telinga (telinga bagian luar),
suspensi optalmik, suspensi sirup kering.
23. Galenik
Merupakan sediaan yang
dibuat dari bahan baku yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang disari.
24. Unguenta (Salep)
Merupakan sediaan
setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput
lendir. Dapat juga dikatakan sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan
digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen
dalam dasar salep yang cocok.
25. Guttae (Obat Tetes)
Merupakan sediaan cairan
berupa larutan, emulsi, atau suspensi, dimaksudkan untuk obat dalam atau obat
luar, digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan
tetesan setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes beku yang disebutkan
Farmacope Indonesia. Sediaan obat tetes dapat berupa antara lain: Guttae (obat
dalam), Guttae Oris (tets mulut), Guttae Auriculares (tetes telinga), Guttae Nasales
(tetes hidung), Guttae Ophtalmicae (tetes mata).
Dalam penggunaannya, obat mempunyai berbagai
macam bentuk. Semua bentuk obat mempunyai karakteristik dan tujuan tersendiri.
Ada zat yang tidak stabil jika berada dalam sediaan tablet sehingga harus dalam
bentuk kapsul atau ada pula obat yang dimaksudkan larut dalam usus bukan dalam
lambung. Semua diformulasikan khusus demi tercapainya efek terapi yang
diinginkan. Ketikapun bagi kita yang berpraktek di apotek, maka perlu
diperhatikan benar etiket obat yanbg dibuat. Misalnya tablet dengan kaplet itu
berbeda, atau tablet yang harus dikunyah dulu (seperti obat maag golongan
antasida), seharusnyalah etiket obat memuat instruksi yang singkat namun benar
dan jelas. Jangan sampai pasien menjadi bingung dengan petunjuk etiket obat.
Oleh karena itu penting sekali bagi kita semua untuk mengetahui bentuk sediaan
obat.
1. Pulvis (serbuk)
Merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian luar.
2. Pulveres
Merupakan serbuk yang dibagi bobot yang kurang lebih sama, dibungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum.Contohnya adalah puyer.
3. Tablet (compressi)
Merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan.
a. Tablet kempa
paling banyak digunakan, ukuran dapat bervariasi, bentuk serta penandaannya tergantung desain cetakan.
b. Tablet cetak
Dibuat dengan memberikan tekanan rendah pada massa lembab dalam lubang cetakan
c. Tablet trikurat
tablet kempa atau cetak bentuk kecil umumnya silindris. sudah jarang ditemukan
d. Tablet hipodermik
Dibuat dari bahan yang mudah larut atau melarut sempurna dalam air. Dulu untuk membuat sediaan injeksi hipodermik, sekarang diberikan secara oral.
e. Tablet sublingual
dikehendaki efek cepat (tidak lewat hati). Digunakan dengan meletakan tablet di bawah lidah.
f. Tablet bukal
Digunakan dengan meletakan diantara pipi dan gusi
g. tablet Effervescent
Tablet larut dalam air. harus dikemas dalam wadah tertutup rapat atau kemasan tahan lembab.
Pada etiket tertulis "tidak untuk langsung ditelan"
h. Tablet kunyah
Cara penggunaannya dikunyah. Meninggalkan sisa rasa enak dirongga mulut, mudah ditelan, tidak meninggalkan rasa pahit atau tidak enak.
4. Pil (pilulae)
Merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung bahan obat dan dimaksudkan untuk pemakaian oral. Saat ini sudah jarang ditemukan karena tergusur tablet dan kapsul. Masih banyak ditemukan pada seduhan jamu.
5. Kapsul (capsule)
Merupakan sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. keuntungan/tujuan sediaan kapsul adalah :
a. menutupi bau dan rasa yang tidak enak
b. menghindari kontak langsung dengan udara dan sinar matahari
c. Lebih enak dipandang (memperbaiki penampilan)
d. Dapat untuk 2 sediaan yang tidak tercampur secara fisis (income fisis), dengan pemisahan antara lain menggunakan kapsul lain yang lebih kecil kemudian dimasukan bersama serbuk lain ke dalam kapsul yang lebih besar.
e. Mudah ditelan
6. Kaplet (kapsul tablet)
Merupakan sedian padat kompak dibuat secara kempa cetak, bentuknya oval seperti kapsul.
7. Larutan (solutiones)
Merupakan sedian cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam air, yang karena bahan-bahannya,cara peracikan, atau penggunaannya,tidak dimasukan dalam golongan produk lainnya. Dapat juga dikatakan sedian cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang larut, misalnya terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur. Cara penggunaannya yaitu larutan oral (diminum) dan larutan topikal (kulit).
8. Suspensi (suspensiones)
Merupakan sedian cair mengandung partikel padat tidak larut terdispersi dalam fase cair. macam suspensi antara lain : suspensi oral (juga termasuk susu/magma),suspensi topikal (penggunaan pada kulit) suspensi tetes telinga (telinga bagian luar),suspensi optalmik,suspensi sirup kering.
9. Emulsi (elmusiones)
Merupakan sediaan berupa campuran dari dua fase dalam sistem dispersi, fase cairan yang satu terdispersi sangat halus dan merata dalam fase cairan lainnya, umumnya distabilkan oleh zat pengemulsi.
10. Galenik
Merupakan sediaan yang dibuat dari bahan baku yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang disari.
11. Ekstrak (extractum)
Merupakan sediaan yang pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat dari simplisisa nabati atau simplisia hewani menggunakan zat pelarut yang sesuai.kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian sehingga memenuhi baku yang ditetapkan.
12. Infusa
Merupakan sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90 derajat celcius selama 15 menit.
13. Imunoserum (immunosera)
Merupakan sediaan yang mengandung imunoglobulin khas yang diperoleh dari serum hewan dengan pemurnian. Berkhasiat menetralkan toksin kuman (bisa ular0 dan mengikut kuman/virus/antigen.
14. Salep (unguenta)
Merupakan sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir. Salep dapat juga dikatakan sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok.
15. Suppositoria
Merupakan sedian padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina atau uretra,umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh. Tujuan pengobatan adalah :
a. Penggunaan lokal -> memudahkan defekasi serta mengobati gatal,iritasi, dan inflamasi karena hemoroid.
b. Penggunaan sistematik -> aminofilin dan teofilin untuk asma,klorpromazin untuk anti muntah,kloral hidrat untuk sedatif dan hipnitif,aspirin untuk analgesik antipiretik.
16. Obat tetes (guttae)
Merupakan sediaan cair berupa larutan,emulsi atau suspensi, dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar. Digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes baku yang disebutkan farmakope indonesia. Sediaan obat tetes dapat berupa antara lain : guttae (obat dalam), guttae oris (tetes mulut), guttae auriculares (tetes telinga), guttae nasales (tetes hidung), guttae opthalmicae (tetes mata).
17. Injeksi (injectiones)
Merupakan sediaan steril berupa larutan,emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir. Tujuannya agar kerja obat cepat serta dapat diberikan pada pasien yang tidak dapat menerima pengobatan melalui mulut.
1. Pulvis (serbuk)
Merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian luar.
2. Pulveres
Merupakan serbuk yang dibagi bobot yang kurang lebih sama, dibungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum.Contohnya adalah puyer.
3. Tablet (compressi)
Merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan.
a. Tablet kempa
paling banyak digunakan, ukuran dapat bervariasi, bentuk serta penandaannya tergantung desain cetakan.
b. Tablet cetak
Dibuat dengan memberikan tekanan rendah pada massa lembab dalam lubang cetakan
c. Tablet trikurat
tablet kempa atau cetak bentuk kecil umumnya silindris. sudah jarang ditemukan
d. Tablet hipodermik
Dibuat dari bahan yang mudah larut atau melarut sempurna dalam air. Dulu untuk membuat sediaan injeksi hipodermik, sekarang diberikan secara oral.
e. Tablet sublingual
dikehendaki efek cepat (tidak lewat hati). Digunakan dengan meletakan tablet di bawah lidah.
f. Tablet bukal
Digunakan dengan meletakan diantara pipi dan gusi
g. tablet Effervescent
Tablet larut dalam air. harus dikemas dalam wadah tertutup rapat atau kemasan tahan lembab.
Pada etiket tertulis "tidak untuk langsung ditelan"
h. Tablet kunyah
Cara penggunaannya dikunyah. Meninggalkan sisa rasa enak dirongga mulut, mudah ditelan, tidak meninggalkan rasa pahit atau tidak enak.
4. Pil (pilulae)
Merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung bahan obat dan dimaksudkan untuk pemakaian oral. Saat ini sudah jarang ditemukan karena tergusur tablet dan kapsul. Masih banyak ditemukan pada seduhan jamu.
5. Kapsul (capsule)
Merupakan sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. keuntungan/tujuan sediaan kapsul adalah :
a. menutupi bau dan rasa yang tidak enak
b. menghindari kontak langsung dengan udara dan sinar matahari
c. Lebih enak dipandang (memperbaiki penampilan)
d. Dapat untuk 2 sediaan yang tidak tercampur secara fisis (income fisis), dengan pemisahan antara lain menggunakan kapsul lain yang lebih kecil kemudian dimasukan bersama serbuk lain ke dalam kapsul yang lebih besar.
e. Mudah ditelan
6. Kaplet (kapsul tablet)
Merupakan sedian padat kompak dibuat secara kempa cetak, bentuknya oval seperti kapsul.
7. Larutan (solutiones)
Merupakan sedian cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam air, yang karena bahan-bahannya,cara peracikan, atau penggunaannya,tidak dimasukan dalam golongan produk lainnya. Dapat juga dikatakan sedian cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang larut, misalnya terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur. Cara penggunaannya yaitu larutan oral (diminum) dan larutan topikal (kulit).
8. Suspensi (suspensiones)
Merupakan sedian cair mengandung partikel padat tidak larut terdispersi dalam fase cair. macam suspensi antara lain : suspensi oral (juga termasuk susu/magma),suspensi topikal (penggunaan pada kulit) suspensi tetes telinga (telinga bagian luar),suspensi optalmik,suspensi sirup kering.
9. Emulsi (elmusiones)
Merupakan sediaan berupa campuran dari dua fase dalam sistem dispersi, fase cairan yang satu terdispersi sangat halus dan merata dalam fase cairan lainnya, umumnya distabilkan oleh zat pengemulsi.
10. Galenik
Merupakan sediaan yang dibuat dari bahan baku yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang disari.
11. Ekstrak (extractum)
Merupakan sediaan yang pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat dari simplisisa nabati atau simplisia hewani menggunakan zat pelarut yang sesuai.kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian sehingga memenuhi baku yang ditetapkan.
12. Infusa
Merupakan sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90 derajat celcius selama 15 menit.
13. Imunoserum (immunosera)
Merupakan sediaan yang mengandung imunoglobulin khas yang diperoleh dari serum hewan dengan pemurnian. Berkhasiat menetralkan toksin kuman (bisa ular0 dan mengikut kuman/virus/antigen.
14. Salep (unguenta)
Merupakan sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir. Salep dapat juga dikatakan sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok.
15. Suppositoria
Merupakan sedian padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina atau uretra,umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh. Tujuan pengobatan adalah :
a. Penggunaan lokal -> memudahkan defekasi serta mengobati gatal,iritasi, dan inflamasi karena hemoroid.
b. Penggunaan sistematik -> aminofilin dan teofilin untuk asma,klorpromazin untuk anti muntah,kloral hidrat untuk sedatif dan hipnitif,aspirin untuk analgesik antipiretik.
16. Obat tetes (guttae)
Merupakan sediaan cair berupa larutan,emulsi atau suspensi, dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar. Digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes baku yang disebutkan farmakope indonesia. Sediaan obat tetes dapat berupa antara lain : guttae (obat dalam), guttae oris (tetes mulut), guttae auriculares (tetes telinga), guttae nasales (tetes hidung), guttae opthalmicae (tetes mata).
17. Injeksi (injectiones)
Merupakan sediaan steril berupa larutan,emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir. Tujuannya agar kerja obat cepat serta dapat diberikan pada pasien yang tidak dapat menerima pengobatan melalui mulut.
1. Apa
kelebihan dan kekurangan obat dari masing-masing jenis obat ?
Jawab :
Jenis
Obat :
1. SERBUK; Pulveres dan
Pulvis
Kelebihan
:
a. Dosis tepat
b. Mudah diminum
c. Lebih manjur
d. Mudah diserap
e. Harga lebih murah
f. Mempermudah pasien
meminum obat
Kekurangan :
a. Tidak higienis
b. Tidak homogen
c. Takaran tidak
akurat
d. Adanya serbuk yang
terbuang
e. Polifarmasi
f. Kestabilan terganggu
g. Rusaknya obat karena
digerus
h. Human error tinggi
i. Ketidaktersediaan label
pada kemasan
j. Terjadi interaksi obat
k. Meningkatnya toksisitas
l. Tidak tertutupnya
rasa & bau yg tdk enak
m. Penyimpanan kadang
lembab/basah.
2. PIL (Pillulae)
Kelebihan
:
a. Rasa obat tak enak dapat
tertutupi
b. Mudah ditelan karena
bentuknya yang kecil.
Kekurangan :
a. Tidak sesuai untuk
obat-obat yang dalam keadaan larutan pekat mengiritasi lambung
b. Tidak sesuai untuk obat
yang dikehendaki aksinya cepat
3. TABLET (Compressi)
Kelebihan
:
a. Konsentrasi yang
bervariasi.
b. Dapat dibuat tablet
kunyah dengan bahan mentol dan gliserin yang dapat larut dan rasa yang enak,
dimana dapat diminum, atau memisah dimulut.
c. Untuk anak-anak dan
orang-orang secara kejiwaan, tidak mungkin menelan tablet, maka tablet tersebut
dapat ditambahkan penghancur, dan pembasah dengan air lebih dahulu untuk
pengolahannya.
d. Tablet oral mungkin mudah
digunakan untuk pengobatan tersendiri dengan bantuan segelas air.
e. Tablet merupakan bentuk
sediaan oral yang paling mudah untuk diproduksi secara besar-besaran.
f. Tablet bisa dijadikan
produk dengan profil pelepasan khusus, seperti pelepasan diusus atau produk
lepas lambat.
g. Tablet paling mudah
ditelan serta paling kecil kemungkinan tertinggal ditenggorokan, terutama bila
tersalut yang memungkinkan pecah/hancurnya tablet tidak segera terjadi.
h. Tablet merupakan bentuk
sediaan yang ongkos pembuatannya paling rendah.
i. Tablet merupakan bentuk
sediaan yang utuh dan menawarkan kemampuan yang terbaik dari semua bentuk
sediaan oral untuk ketepatan ukuran serta variabilitas kandungan yang paling
lemah.
j. Secara umum, bentuk
pengobatan dangan menggunakan tablet lebih disukai karena bersih, praktis dan
efisien.
k. Sifat alamiah dari tablet
yaitu tidak dapat dipisahkan, kualitas bagus dan dapat dibawa kemana-mana,
bentuknya kompak, fleksibel dan mudah pemberiannya.
l. Tablet tidak mengandung
alcohol
m. Tablet dapat dibuat dalam
berbagai dosis.
Kekurangan :
a. Warnanya cenderung
memberikan bahaya.
b. Tablet dan semua obat
harus disimpan diluar jangkauan anak-anak untuk menjaga kesalahan karena
menurut mereka tablet tersebut adalah permen.
c. Orang yang sukar menelan
atau meminum obat.
d. Keinginan konsumen beda
dengan yang kita buat/produk.
e. Beberapa obat tidak dapat
dikepek menjadi padat dan kompak.
4. KAPSUL
Kelebihan
:
a. Bentuknya menarik dan
praktis.
b. Cangkang kapsul tidak
berasa sehingga dapat menutupi obat yang memiliki rasa dan berbau tidak enak.
c. Mudah ditelan dan cepat
hancur/larut dalam perut sehingga obat cepat diabsorpsi.
d. Dokter dapat
mengkombinasikan beberapa macam obat dan dosis yang berbeda-beda sesuai
kebutuhan pasien.
e. Kapsul dapat diisi dengan
cepat karena tidak memerlukan bahan tambahan/pembantu seperti pada pembuatan
pil dan tablet.
Kekurangan
:
a. Tidak dapat digunakan
untuk zat-zat yang mudah menguap karena pori-pori kapsul tidak dapat menahan
penguapan.
b. Tidak dapat digunakan
untuk zat-zat yang higroskopis (menyerap lembab).
c. Tidak dapat digunakan
untuk zat-zat yang dapat bereaksi dengan cangkang kapsul.
d. Tidak dapat diberikan
untuk balita.
e. Tidak bisa dibagi-bagi.
5. SUPPOSITORIA
Kelebihan
:
a. Dapat menghindari terjadinya
iritasi pada lambung.
b. Dapat menghindari
kerusakan obat oleh enzim pencernaan.
c. Langsung dapat masuk ke
saluran pembuluh darah sehingga akan memberikan efek yang lebih cepat dibanding
obat per oral.
d. Bagi pasien yang mudah muntah
atau tidak sadar.
e. Menghindari
biotransformasi hati/sirkulasi portal.
f. Bila obat ditujukan untuk
efek lokal.
Kekurangan
:
a. Cara pakai tidak
menyenangkan.
b. Absorbsi obat seringkali
tidak teratur/sukar diramalkan.
c. Tidak dapat disimpan
dalam suhu ruangan.
d. Tidak semua obat bisa
dibuat suppositoria.
6. SALEP (Unguenta)
Kelebihan
:
a. Keuntungan dasar salep
absorpsi ini, walaupun masih mempunyai sifat-sifat lengket yang kurang
menyenangkan, tetapi mempunyai sifat yang lebih mudah tercuci dengan air
dibandingkan dasar salep berminyak.
Kekurangan
:
a. Kekurangan dasar salep
ini ialah kurang tepat bila dipakai sebagai pendukung bahan-bahan antibiotik
dan bahan-bahan lain yang kurang stabil dengan adanya air.
7. LARUTAN (Solutiones)
Kelebihan
:
a. Penyerapan obat lebih
cepat
b. Kerja obat lebih cepat
c. Penyerapan obat hampir
sempurna
d. Bioavailabilitas tinggi
e. Mudah bercampur dengan
cairan biologis (getah lambung saluran cerna)
f. Merupakan campuran homogen.
g. Dosis dapat diubah-ubah dalam pembuatan.
h. Dapat diberikan dalam larutan encer, sedangkan kapsul
dan dan tablet sulit untuk diencerkan.
i. Kerja awal obat lebih cepat karena obat cepat
diabsorpsi.
j. Mudah diberi pemanis, bau-bauan dan warna dan hal ini
cocok untuk pemberian obat pada anak-anak.
k. Untuk pemakaian luar,
bentuk larutan mudah digunakan.
Kekurangan
:
a. Stabilitas larutan kurang
dibanding sediaan padat, contoh vitamin C
b. Kurang dapat menutupi
rasa obat tidak enak, contoh garam ferro
c. Merepotkan penderita,
karena harus menyiapkan sendok
d. Relatif lebih mahal
daripada sediaan padat
8. EMULSI (Emulsa)
Kelebihan
:
a. Dapat membentuk sediaan yang saling tidak
bercampur menjadi dapat bersatu membentuk sediaan yang homogen dan stabil.
b. Bagi orang yang susah menelan tablet dapat
menggunakan sediaan emulsi sebagai alternatif.
c. Dapat menutupi rasa tidak enak obat dalam
bentuk cair, contohnya minyak ikan.
d. Meningkatkan penerimaan oleh pasien.
Kekurangan
:
a. Sediaan emulsi kurang praktis daripada sediaan
tablet.
b. Sediaan emulsi mempunyai stabilitias yang
rendah daripada sediaan tablet karena cairan merupakan media yang baik untuk
pertumbuhan bakteri.
c. Takaran dosisnya kurang teliti.
9. SUSPENSI
Kelebihan
:
a. Bahan obat tidak larut dapat bekerja sebagai
depo, yang dapat memperlambat terlepasnya obat.
b. Beberapa bahan obat tidak stabil jika tersedia
dalam bentuk larutan.
c. Obat dalam sediaan suspensi rasanya lebih enak
dibandingkan dalam larutan, karena rasa obat yang tergantung kelarutannya.
Kekurangan
:
a. Rasa obat dalam larutan lebih jelas.
b. Tidak praktis bila
dibandingkan dalam bentuk sediaan lain, misalnya pulveres, tablet, dan kapsul.
c. Rentan terhadap degradasi
dan kemungkinan terjadinya reaksi kimia antar kandungan dalam larutan di mana
terdapat air sebagai katalisator.
10. OBAT SUNTIK (Injeksi)
Kelebihan
:
a. Obat cepat mulai kerja (onset cepat).
b. Efek obat dapat diramalkan dengan pasti.
c. Bioavailabilitas sempurna atau hampir
sempurna.
d. Kerusakan obat dalam tractus gastrointestinal
dapat dihindari.
Kekurangan
:
a. Rasa nyeri suntikan, apalagi kalau sering kali
harus diberikan.
b. Efek psikologis pada pendrita yang takut
disuntik.
c. Kekeliruan pemberian obat atau kekeliruan
dosis hampir tidak mungkin diperbaiki, terutama pemberian IV.
d. Obat hanya dapat diberikan kepada penderita di
rumah sakti atau di tempat praktek dokter atau perawat yang kompeten.
11. OBAT TETES (Guttae)
Kelebihan
:
a. Cepat bereaksi karena langsung diteteskan ke
daerah yang terganggu.
b. Lebih homogen serta penggunaan dan penyimpanan
steril.
Kekurangan
:
a. Masa pemakaian lebih cepat.
b. Kadang mudah menyebabkan iritasi.
12. VAKSIN
Kelebihan
:
a. Karena penggunaannya dengan cara disuntikkan
(diinjeksikan) maka keuntungannya pun hampir sama dengan obat bentuk suntik
(injeksi).
b. Manfaat obat vaksin itu untuk memberikan
kekebalan tubuh terhadap penyakit dengan cara memasukkan virus dan bakteri dari
kultur sel hewan yang sudah dilemahkan agar sistem imun kita dapat bekerja.
Kekurangan
:
a. Karena penggunaannya dengan cara disuntikkan
(diinjeksikan) maka kerugiannya pun hampir sama dengan obat bentuk suntik
(injeksi).
b. Akanmenimbulkan bebagai penyahkit serius jika
tubuh menolak dan tifak dapat bertahan terhadap obat vaksin yang dimasukkan ke
dalam tubuh.
13. AEROSOL
Kelebihan
:
a. Sebagian zat aktif/obat
dapat dengan mudah diambil dari wadah tanpa sisanya tercemar atau terpapar.
b. Penggunaan dapat langsung
ditujukan ke tempat yang memerlukan secara lokal dalam bentuk yang disesuaikan
dengan keperluan.
c. Wadah Aerosol yang kedap
udara, sehingga terlindungi dari pengaruh kelembaban udara, cahaya dan
sterilitas tetap terjaga.
d. Pengobatan topikal dapat
diberikan secara merata melapisi kulit, tanpa menyentuh daerah yang diobati.
Penguapan cepat zat pendorong juga memberikan efek pendinginan dan penyegaran.
e. Pengguaannya merupakan
proses yang “bersih”.
f. Prinsip Aerosol terdiri
dari 2 komponen :
1.
Cairan pekat produk
Zat
aktif yang dicampur dengan bahan pembantu yang dibutuhkan( antioksidan,
emulgator, suspending agent, pelarut) untuk ketsabilan dan efektifitas produk.
2.
Pendorong (Propelan)
Gas
cair atau campuran gas cair yang diberi tekanan. Bisa juga berfungsi sebagai
pelarut atau pembawa cairan pekat produk.
g. Mudah dibawa (baik untuk
penanganan pada saat kondisi pernafasan akut misalnya pada pasien atshma).
h. Lebih murah.
i. Tersegel baik dan meminimalkan
oksidasi terhadap bahan terapeutik dan kontaminasi mikroba.
j. Efektif untuk penanganan
gangguan pernafasan.
1.
Solutio (larutan)
Solutio
adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut.
Misal
: Terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut
yang saling bercampur. karena molekul-molekul dalam larutan terdispersi secara
merata, maka penggunaan larutan sebagai bentuk sediaan umumnya memberikan
jaminan berupa keseragaman dosis yang memiliki ketelitian yang baik jika
larutan diencerkan atau dicampur.
Bentuk
sediaan larutan digolongkan menurut pemberiannya, misalnya larutan oral,
larutan topikal atau digolongkan menurut cara pemberiannya didasarkan sistem
pelarut dan zat terlarut seperti spirit dan larutan air. Larutan yang diberikan
secara parental disebut injeksi.
Keuntungan
solutio :
* campuran homogen
* dosis mudah diubah
* mudah memakainya, dapat dapat ditambah
pemanis, pewarna dan pengaroma
* tidak mengiritasi lambung, dapaat dibuat
lebih encer
* reaksinya cepat
Kerugian
solutio :
* banyak obat yang stabil/ rusak terurai
* bau dan rasa tidak enak, sukar dditutupi
* lebih besar volumenya
Larutan
adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut(
Anonim, 1995). Larutan ada dua macam yaitu solutio dan mixtura. Bila solution
hanya mengandung satu jenis obat yang dilarutkan sedangkan mixtura menggunakan
lebih dari satu bahan obat yang dilarutkan. Molekul-molekul dalam larutan
terdispersi secara merata, sehingga menjamin keseragaman dosis dan memiliki
ketelitian yang baik jika larutan diencerkan atau dicampur ( Anonim,1995).
Keuntungan bentuk sediaan larutan antara lain
- campuran homogen
- dosis mudah diubah-ubah dalam pembuatan
- dapat diberikan dalam larutan encer kapsul atau tablet lambung, sedangkan bila dalam bentuk tablet atau kapsul sulit diecerkan
- kerja awal obat lebih cepat karena obat cepat diabsorbsi
- mudah diberi pemanis, bau-bauan dan warna, dan hal ini untuk pemakaian obat pada anak-anak
- untuk pemakaian luar, bentuk larutan mudah digunakan
Kerugian bentuk larutan antara lain:
- volume bentuk larutan lebih besar
- ada obat yang tidak stabil dalam larutan
- ada obat yang sukar ditutupi rasa dan baunya dalam larutan ( Anief, 2005).
Dalam suatu larutan (solutio) terdapat dua komponen utama yaitu pelarut ( solven) dan zat terlarut ( solute). Adapun pemilihan solven didasarkan atas:
- toksisitas rendah
- viskositas
- rasa, baud an warna
- kecocokan dengan bahan lain
- ekonomis.
Pelarut yang sering digunakan adalah air. Namun dapat pula menggunakan pelarut lain seperti gliserol, alcohol, propilen glikol, dan minyak lemak, aseton, isopropyl akohol, dsb. Untuk memberi nama larutan, terdapat satu ketentuan umum yaitu:
- jika larutan tersebut pelarutnya air maka dinamakan solutio diikuti dengan nama zat aktif
- jika larutan tersebut pelarutnya bukan air maka dinamakan sesuai pelarutnya. Contoh : solution champhora oleosa ( pelarut minyak ), solution champhora spiritusa ( pelarut spiritus ).
Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan solution yaitu:
- PH
- Suhu
- Ukuran partikel
- Pengadukan
Pemanasan harus dihindari jika :
- Senyawa terurai dengan pemanasan
Contoh : Luminal Natrium terurai menjadi fenil etil asetil ureum hexamine terurai menjadi formaldehid dan ammonia.
- Kelarutan senyawa menurun dengan pemanasan
Contoh : calcii hydroxyda, calcii hypophosphite, natrium sulfat anhidris.
Keuntungan bentuk sediaan larutan antara lain
- campuran homogen
- dosis mudah diubah-ubah dalam pembuatan
- dapat diberikan dalam larutan encer kapsul atau tablet lambung, sedangkan bila dalam bentuk tablet atau kapsul sulit diecerkan
- kerja awal obat lebih cepat karena obat cepat diabsorbsi
- mudah diberi pemanis, bau-bauan dan warna, dan hal ini untuk pemakaian obat pada anak-anak
- untuk pemakaian luar, bentuk larutan mudah digunakan
Kerugian bentuk larutan antara lain:
- volume bentuk larutan lebih besar
- ada obat yang tidak stabil dalam larutan
- ada obat yang sukar ditutupi rasa dan baunya dalam larutan ( Anief, 2005).
Dalam suatu larutan (solutio) terdapat dua komponen utama yaitu pelarut ( solven) dan zat terlarut ( solute). Adapun pemilihan solven didasarkan atas:
- toksisitas rendah
- viskositas
- rasa, baud an warna
- kecocokan dengan bahan lain
- ekonomis.
Pelarut yang sering digunakan adalah air. Namun dapat pula menggunakan pelarut lain seperti gliserol, alcohol, propilen glikol, dan minyak lemak, aseton, isopropyl akohol, dsb. Untuk memberi nama larutan, terdapat satu ketentuan umum yaitu:
- jika larutan tersebut pelarutnya air maka dinamakan solutio diikuti dengan nama zat aktif
- jika larutan tersebut pelarutnya bukan air maka dinamakan sesuai pelarutnya. Contoh : solution champhora oleosa ( pelarut minyak ), solution champhora spiritusa ( pelarut spiritus ).
Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan solution yaitu:
- PH
- Suhu
- Ukuran partikel
- Pengadukan
Pemanasan harus dihindari jika :
- Senyawa terurai dengan pemanasan
Contoh : Luminal Natrium terurai menjadi fenil etil asetil ureum hexamine terurai menjadi formaldehid dan ammonia.
- Kelarutan senyawa menurun dengan pemanasan
Contoh : calcii hydroxyda, calcii hypophosphite, natrium sulfat anhidris.
A. Pengertian
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair. Suspensi terdiri dari beberapa jenis yaitu :
1. Suspensi Oral adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat yang terdispersi dalam pembawa cair dengan bahan pengaroma yang sesuai dan ditujukkan untuk penggunaan oral.
2. Suspensi Topikal adalah sediaan cair mengandung partikel padat yang terdispersi dalam pembawa cair yang ditujukkan untuk penggunaan pada kulit.
3. Suspensi Optalmik adalah sediaan cair steril yang mengandung partikel-partikel yang terdispersi dalam cairan pembawa yang ditujukkan untuk penggunaan pada mata.
4. Suspensi tetes telinga adalah sediaan cair yang mengandung partikel-partikel halus yang ditujukkan untuk diteteskan pada telinga bagian luar.
5. Suspensi untuk injeksi adalah sediaan berupa suspensi serbuk dalam medium cair yang sesuai dan tidak disuntikan secara intravena atau kedalam saluran spinal.
6. Suspensi untuk injeksi terkontinyu adalah sediaan padat kering dengan bahan pembawa yang sesuai untuk membentuk larutan yang memenuhi semua persyaratan untuk suspensi steril setelah penambahan bahan pembawa yang sesuai.
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair. Suspensi terdiri dari beberapa jenis yaitu :
1. Suspensi Oral adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat yang terdispersi dalam pembawa cair dengan bahan pengaroma yang sesuai dan ditujukkan untuk penggunaan oral.
2. Suspensi Topikal adalah sediaan cair mengandung partikel padat yang terdispersi dalam pembawa cair yang ditujukkan untuk penggunaan pada kulit.
3. Suspensi Optalmik adalah sediaan cair steril yang mengandung partikel-partikel yang terdispersi dalam cairan pembawa yang ditujukkan untuk penggunaan pada mata.
4. Suspensi tetes telinga adalah sediaan cair yang mengandung partikel-partikel halus yang ditujukkan untuk diteteskan pada telinga bagian luar.
5. Suspensi untuk injeksi adalah sediaan berupa suspensi serbuk dalam medium cair yang sesuai dan tidak disuntikan secara intravena atau kedalam saluran spinal.
6. Suspensi untuk injeksi terkontinyu adalah sediaan padat kering dengan bahan pembawa yang sesuai untuk membentuk larutan yang memenuhi semua persyaratan untuk suspensi steril setelah penambahan bahan pembawa yang sesuai.
B. Keuntugan sediaan suspensi antara lain sebagai
berikut :
C. a. Bahan obat tidak larut dapat bekerja
sebagai depo, yang dapat memperlambat terlepasnya obat .
D. b. Beberapa bahan obat tidak stabil jika
tersedia dalam bentuk larutan.
E. c. Obat dalam sediaan suspensi rasanya lebih
enak dibandingkan dalam larutan, karena rasa obat yang tergantung kelarutannya.
F. Kerugian bentuk suspensi antara lain sebagai
berikut :
G. a. Rasa obat dalam larutan lebih jelas.
H. b. Tidak praktis bila dibandingkan dalam
bentuk sediaan lain, misalnya pulveres, tablet, dan kapsul.
I. c. Rentan terhadap degradasi dan kemungkinan
terjadinya reaksi kimia antar kandungan dalam larutan di mana terdapat air
sebagai katalisator .
J. Rute Pemberian Sediaan Bentuk Suspensi
K.
L. - Oral, contoh : suspensi kloramfenikol,
rifampicin
M. - Ocular, contoh : suspensi hidrokortison
asetat
N. - Otic, contoh : suspensi hidrokortison
O. - Parenteral, contoh : suspensi penicilin G (
i.m )
P. - Rectal, contoh : suspensi paranitro
sulfathiazol
Q. - Topical, contoh : caladin losio
Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan
obat air atau distabilkan
dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok.(farmakope Indonesia ed III:56)
Emulsi adalah suatu sistem terdispersi yang
terdiri dari paling sedikit 2 fase cairan yang tidak saling
bercampur.(RPS 18th:298)
Emulsi
adalah suatu sistem termodinamik yang stabil, suatu system heterogen
yangterdiri dari paling sedikit 2 cairan yang tidak bercampur, dimana salah
satunya sebagai fase dalam fase terdispersi (fase internal) terdispersi secara
seragam dalam bentuk tetesan – tetesan kecil pada medium pendispersi (fase
eksternal) yang distabilkan dengan emulgator yang cocok.
Adapun keuntungan Sediaan Emulsi :
- Banyak bahan obat yang mempunyai rasa dan
susunan yang tidak menyenangkan dan dapat dibuat lebih enak pada pemberian oral
bila diformulasikan menjadi emulsi.
- Beberapa obat menjadi lebih mudah diabsorpsi
bila obat-obat tersebut diberikan secara oral dalam bentuk emulsi.
- Emulsi memiliki derajat elegansi tertentu dan
mudah discuci bila diinginkan.
- Formulator dapat mengontrol penampilan,
viskositas, dan kekasaran (greasiness) dari emulsi kosmetik maupun emulsi
dermal.
- Emulsi telah digunakan untuk pemberian makanan
berlemak secara intravena akan lebih mudah jika dibuat dalam bentuk emulsi.
- Aksi emulsi dapat diperpanjang dan efek
emollient yang lebih besar daripada jika dibandingkan dengan sediaan lain.
- Emulsi juga memiliki keuntungan biaya yang
penting daripada preparat fase tunggal, sebagian besarlemak dan pelarut-pelarut
untuk lemak yang dimaksudkan untuk pemakaian ke dalam tubuh manusia relatif
memakan biaya, akibatnya pengenceran dengan suatu pengencer yang aman dan tidak
mahal seperti air sangat diinginkan dari segi ekonomis selama kemanjuran dan penampilan tidak dirusak.( Lachman : 1029
)
Adapun kerugian emulsi :
Emulsi
kadang-kadang sulit dibuat dan membutuhkan tehnik pemprosesan khusus. Untuk
menjamin karya tipe ini dan untuk membuatnya sebagai sediaan yang berguna,
emulsi harus memiliki sifat yang diinginkan dan menimbulkan sedikit mungkin
masalah-masalah yang berhubungan. ( Lachman : 1031)
GUTTAE (OBAT TETES)DefinisiObat
tetes adalah sediaan cair berupa larutan-larutan, emulsi, atau suspensi,dimaksudkan
untuk obat dalam atau obat luar, digunakan dengan cara meneteskan,dengan menggunakan alat penetes yang menghasilkan
tetesan setara dengantetesan baku yang berlaku
Tetes oral (guttae orales)
Tetes telinga (guttae auricurales)
Tetes mata (guttae ophthalmicae)
Tetes hidung (guttae nasales)
Kelebihan
:
a. Cepat bereaksi karena langsung diteteskan ke
daerah yang terganggu.
b. Lebih homogen serta penggunaan dan penyimpanan
steril.
Kekurangan
:
a. Masa pemakaian lebih cepat.
b. Kadang mudah menyebabkan iritasi.
OBAT
SUNTIK (Injeksi)
njeksi
adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi, atau suspensi atau serbuk yang
harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, yang
disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau
selaput lendir. Injeksi volume kecil adalah injeksi yang dikemas dalam wadah
bertanda 100 mL atau kurang.
Kelebihan
:
a. Obat cepat mulai kerja (onset cepat).
b. Efek obat dapat diramalkan dengan pasti.
c. Bioavailabilitas sempurna atau hampir
sempurna.
d. Kerusakan obat dalam tractus gastrointestinal
dapat dihindari.
Kekurangan
:
a. Rasa nyeri suntikan, apalagi kalau sering kali
harus diberikan.
b. Efek psikologis pada pendrita yang takut
disuntik.
c. Kekeliruan pemberian obat atau kekeliruan
dosis hampir tidak mungkin diperbaiki, terutama pemberian IV.
d. Obat hanya dapat diberikan kepada penderita di
rumah sakti atau di tempat praktek dokter atau perawat yang kompeten.
SIRUP
Keuntungan Sirup :
·
Sesuai untuk pasien yang sulit menelan
·
Dapat meningkatkan kepatuhan minum obat terutama pada anak-anak
karena rasanya lebih enak & warna lebih menarik
·
Sesuai untuk obat yang bersifat higroskopis
Kerugian Sirup :
·
Sirup jarang yang isinya zat tunggal, umumnya kombinasi beberapa
zat berkhasiat yang kadang-kadang sebetulnya tidak dibutuhkan pasien
·
Tidak sesuai untuk bahan obat yang tidak stabil setelah
dilarutkan (biasanya dibuat sirup kering yang memerlukan formulasi khusus,
berbentuk granul, stabilitas setelah dilarutkan hanya beberapa hari)
·
Harga relatif mahal karena memerlukan formula khusus &
kemasan yang khusus pula
MIXTURA
Keuntungan Mixtura :
·
Memiliki biovailabilitas tinggi
·
Aksinya cepat karena obat cepatdiabsorpsi
·
Memudahkan bagi pasien yang sulit menelan
·
Mudah mengalami modifikasi dosis apabila diperlukan
Kerugian Mixtura :
·
Tidak cocok untuk obat-obat yang tidak stabil & tidak larut dalam
cairan
·
Kurang dapat menutupi rasa & bau yang tidak enak
ELIKSIR
Keuntungan Eliksir :
·
Mudah ditelan & rasanya enak
·
Larutan dalam keadaan jernih, sehingga tidak perlu dikocok
Kerugiaan Eliksir :
·
Alkohol kurang baik untuk kesehatan anak
·
Karena mengandung bahan yang mudah menguap, maka harus disimpan
dalam botol betutup kedap & jauh dari sumber api
LOTIO
Keuntungan Lotio :
·
Lebih mudah digunakan
·
Lotio menyebar dalam lapisan tipis
·
Lebih cepat kering setelah pemakaian
·
Umumnya dosis yang diberikan lebih rendah
·
Kerja sistemnya rendah
Kerugian Lotio :
·
Bahaya alergi umumnya lebih besar
·
Penyimpanan tidak tahan lama
Transpulmin
20gr
Tube Sebagai obat gosok untuk menghangatkan badan ...sebagai counter-irritan. hipersensitif terhadap komponen obat ini PT Mugi Lab ...
www.dechacare.com/Transpulmin-20gr-P166.html - [PT Mugi Lab]
Laxadine 60 ml
-Perbaikan peristaltik -P Cara kerja obat: Laxadine emulsi merupakan pencahar ...diketahui penyebabnya. PT Yupharin Pharma obatPencernaan ...
www.dechacare.com/Laxadine-60-ml-P199.html - [PT Yupharin Pharma]
Acnol Lotion
and Acne. Perhatian: Hanya untuk obat luar N/A Jhon Francis ...obat Kulit ...
www.dechacare.com/Acnol-Lotion-P201.html - [Jhon Francis Lab Indonesia]
Sanaflu
Tablet obat Flu, Pilek obat Flu ...
www.dechacare.com/Sanaflu-P207.html - [PT Kimia Farma]
Actifed Plus DM 120 ml
pada pelepasan histamine. Senyawa dari golongan pyrolidyne ini bekerja sebagai ...N/A PT Glaxo Smith Kline obat Batuk ...
www.dechacare.com/Actifed-Plus-DM-120-ml-P210.html - [PT Glaxo Smith Kline]
Actifed Plus Expectoran 60 ml
pada pelepasan histamine. Senyawa dari golongan pyrolidyne ini bekerja sebagai ...pusat PT Glaxo Smith Kline obat Batuk ...
www.dechacare.com/Actifed-Plus-Expectoran-60-ml-P211.html - [PT Glaxo Smith Kline]
Actifed Syrup 60 ml
pada pelepasan histamine. Senyawa dari golongan pyrolidyne ini bekerja sebagai ...pusat PT Glaxo Smith Kline obat Flu dan Pilek ...
www.dechacare.com/Actifed-Syrup-60-ml-P212.html - [PT Glaxo Smith Kline]
Benadryl DMP 60 ml
gejala bronkitis PT Bayer Indonesia obat Batuk ...
www.dechacare.com/Benadryl-DMP-60-ml-P215.html - [PT Bayer Indonesia]
Konidin Syrup 60 ml
Fls Sirup obat batuk Bekerja sebagai antitusif, ...dan anti histamine PT Konimex obat Batuk ...
www.dechacare.com/Konidin-Syrup-60-ml-P223.html - [PT Konimex]
Laserin Madu 60 ml
Fls obat batuk sesak Membantu meredakan ...masuk angin PT Mecosin Indonesia obat Batuk ...
www.dechacare.com/Laserin-Madu-60-ml-P227.html - [PT Mecosin Indonesia]
Tube Sebagai obat gosok untuk menghangatkan badan ...sebagai counter-irritan. hipersensitif terhadap komponen obat ini PT Mugi Lab ...
www.dechacare.com/Transpulmin-20gr-P166.html - [PT Mugi Lab]
Laxadine 60 ml
-Perbaikan peristaltik -P Cara kerja obat: Laxadine emulsi merupakan pencahar ...diketahui penyebabnya. PT Yupharin Pharma obatPencernaan ...
www.dechacare.com/Laxadine-60-ml-P199.html - [PT Yupharin Pharma]
Acnol Lotion
and Acne. Perhatian: Hanya untuk obat luar N/A Jhon Francis ...obat Kulit ...
www.dechacare.com/Acnol-Lotion-P201.html - [Jhon Francis Lab Indonesia]
Sanaflu
Tablet obat Flu, Pilek obat Flu ...
www.dechacare.com/Sanaflu-P207.html - [PT Kimia Farma]
Actifed Plus DM 120 ml
pada pelepasan histamine. Senyawa dari golongan pyrolidyne ini bekerja sebagai ...N/A PT Glaxo Smith Kline obat Batuk ...
www.dechacare.com/Actifed-Plus-DM-120-ml-P210.html - [PT Glaxo Smith Kline]
Actifed Plus Expectoran 60 ml
pada pelepasan histamine. Senyawa dari golongan pyrolidyne ini bekerja sebagai ...pusat PT Glaxo Smith Kline obat Batuk ...
www.dechacare.com/Actifed-Plus-Expectoran-60-ml-P211.html - [PT Glaxo Smith Kline]
Actifed Syrup 60 ml
pada pelepasan histamine. Senyawa dari golongan pyrolidyne ini bekerja sebagai ...pusat PT Glaxo Smith Kline obat Flu dan Pilek ...
www.dechacare.com/Actifed-Syrup-60-ml-P212.html - [PT Glaxo Smith Kline]
Benadryl DMP 60 ml
gejala bronkitis PT Bayer Indonesia obat Batuk ...
www.dechacare.com/Benadryl-DMP-60-ml-P215.html - [PT Bayer Indonesia]
Konidin Syrup 60 ml
Fls Sirup obat batuk Bekerja sebagai antitusif, ...dan anti histamine PT Konimex obat Batuk ...
www.dechacare.com/Konidin-Syrup-60-ml-P223.html - [PT Konimex]
Laserin Madu 60 ml
Fls obat batuk sesak Membantu meredakan ...masuk angin PT Mecosin Indonesia obat Batuk ...
www.dechacare.com/Laserin-Madu-60-ml-P227.html - [PT Mecosin Indonesia]
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar